Mengapa Startup & Crypto Meninggalkan .COM? Alasan di Balik Tren Domain .IO dan .CC
Dulu, ada aturan tak tertulis di internet: "Kalau website kamu bukan .com, orang tidak akan percaya."
Selama dua dekade, domain .com adalah raja. Ia dianggap sebagai standar emas kredibilitas. Namun, jika Anda perhatikan lanskap industri teknologi, startup, dan cryptocurrency hari ini, tren tersebut telah berubah total.
Banyak proyek besar justru lahir dengan akhiran .io, .xyz, .co, atau .cc. Mengapa mereka "membuang" tradisi .com dan memilih jalur alternatif? Apakah ini hanya tren sesaat, atau ada alasan logis di baliknya?
Mari kita bedah alasannya secara sederhana.
1. Masalah "Real Estate": .COM Sudah Terlalu Penuh dan Mahal
Bayangkan domain .com itu seperti tanah di pusat kota Jakarta (misalnya area SCBD). Lahannya sudah habis. Hampir semua kata yang bagus, pendek, dan mudah dieja sudah dimiliki orang lain.
Jika sebuah startup bernama "NEXUS" ingin membeli nexus.com, kemungkinan besar domain itu sudah dimiliki oleh investor domain (spekulan) yang mematok harga fantastis, bisa ratusan ribu hingga jutaan Dolar AS.
Bagi startup atau proyek crypto tahap awal, menghabiskan dana investasi (modal) hanya untuk membeli satu nama domain adalah keputusan finansial yang buruk. Lebih masuk akal menggunakan dana tersebut untuk:
Mengembangkan produk (coding/development).
Marketing.
Likuiditas pasar.
Daripada memaksakan diri membeli .com lewat lelang yang mahal, mereka memilih opsi lain yang tersedia di registry dengan harga normal (sekitar $10 - $50 per tahun).
2. Nama yang Bersih vs. Nama yang "Maksa"
Karena .com sudah habis, jika Anda tetap ngotot ingin memakainya, Anda terpaksa memodifikasi nama brand Anda.
Alih-alih
matrix.com, Anda terpaksa pakaigetmatrix.com,trymatrix.com, ataumatrixapp.com.
Ini membuat nama brand jadi panjang dan tidak elegan.
Sebaliknya, dengan melirik ekstensi lain, startup bisa mendapatkan nama yang persis dengan brand mereka. matrix.io atau matrix.co terdengar jauh lebih bersih, tegas, dan modern daripada harus menambahkan kata kerja tambahan di depan nama brand.
3. Kode Rahasia: Mengapa Domain 2 Huruf (.IO, .CC, .CO) Jadi Primadona?
Ada alasan psikologis dan teknis kenapa domain dua huruf (2-Letter TLDs) ini sangat disukai oleh proyek berbasis use case (kegunaan), terutama di dunia coding dan crypto:
A. .IO (Input / Output)
Secara teknis, .io adalah domain negara untuk British Indian Ocean Territory. Tapi di dunia teknologi, .io diadopsi sebagai singkatan dari Input/Output, konsep dasar komputasi.
Kesan yang timbul: Ketika orang melihat website berakhiran
.io, mereka langsung tahu: "Oh, ini pasti perusahaan teknologi, SaaS, aplikasi, atau proyek developer." Ini memberikan identitas instan bagi startup teknologi.
B. .CO (Company / Community)
Domain .co (milik Kolombia) sering dipakai sebagai alternatif langsung dari .com.
Kesan yang timbul: Ini terbaca sebagai singkatan dari "Company" atau "Corporation". Ini adalah pilihan aman bagi startup yang ingin terlihat global dan korporat, tapi kehabisan stok nama di
.com.
C. .CC (Crypto Currency / Creative Commons)
Domain .cc (milik Kepulauan Cocos) sempat populer di era awal internet, tapi bangkit kembali berkat industri crypto.
Kesan yang timbul: Di komunitas Web3,
.ccsering diartikan sebagai "Crypto Currency". Ini sangat cocok untuk proyek token, exchange, atau DAO yang ingin menegaskan fokus mereka di dunia finansial digital.
4. Fokus pada Use Case (Kegunaan), Bukan Gengsi
Di dunia Web3 dan startup modern, pengguna lebih peduli pada utility (kegunaan) daripada sekadar nama website.
Pengguna tidak peduli apakah Uniswap menggunakan .com atau .org. Yang mereka pedulikan adalah apakah aplikasinya aman? Apakah likuiditasnya bagus? Apakah kodenya solid?
Domain-domain alternatif ini mencerminkan pola pikir generasi baru developer yang Pragmatis dan Efisien. Mereka lebih memilih nama yang singkat dan mudah diketik di layar HP (karena 2 huruf lebih cepat diketik daripada 3 huruf), daripada mengejar gengsi .com yang ketinggalan zaman.
Kesimpulan
Pergeseran dari .com ke domain alternatif seperti .io, .co, dan .cc bukanlah tanda penurunan kualitas, melainkan tanda evolusi.
Startup dan proyek crypto kini lebih mementingkan identitas sektoral (menunjukkan bahwa mereka adalah perusahaan teknologi) dan efisiensi biaya. Daripada membakar uang miliaran Rupiah hanya untuk sebuah alamat .com, mereka memilih alamat yang lebih relevan, modern, dan tersedia, sehingga sisa uangnya bisa digunakan untuk membangun masa depan teknologi itu sendiri.
Di era digital ini, yang membuat sebuah website berharga bukanlah ekstensinya, melainkan apa yang Anda bangun di dalamnya.

Posting Komentar